Serba-Serbi

Jumat, 28 Juni 2013

Wudhu dan Pencegahan terhadap Penyakit Kanker



Allah berfirman, ”Sesungguhnya Allah menyukai orang 2 yang bertaubat dan menyukai orang2 yang mensucikan diri”. (Al-Baqarah : 222)
Ilmu modern menetapkan bahwa wudhu meminimalisir timbulnya virus-virus kankerm yang disebabkan oleh proses-proses kimiawi.Sebab,dengan wudhu orang bisa terhindar dari terjangkitnya unsur kimiawi sebelum terjadinya akresi (gabungan unsur yang terpisah) yang menimbulkan infiltrasi (proses perembesan) dari kulit luar ke dalam tubuh.Misalnya,pekerja yang selalu berkecimpung mengenai perminyakan yang mengandung unsur - unsur kimiawi, maka sebagian besar mereka mengidap penyakit kanker kulit.Adapun kiat untuk menjaga agar tidak terjangkit penyakit itu, mereka harus menjauhkan diri dari unsur-unsur kimia dari kulit luar.Apalagi, pada daerah organ – organ  tubuh yang sensitive terkontaminasi (tercampuri unsur – unsur kimia).Dari sinilah , tampak hikmah wudhu dalam firman Allah,
“Hai orang- orang yang beriman , apabila kamu hendak mengerjakan solat,maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku.Sapulah kepalamu,dan  (basuh) kakimu sampai kedua matakaki.Jika kamu junub,maka mandilah.” (Al-Maidah : 6)

Berwudhu lima kali dalam sehari bisa mmenjamin lenyapnya unsur – unsur  kimia dari kulit luar.Juga sekaligus mampu mencegah terjadinya akresi dari apa-apa yang memperlambat atas sel-sel kulit yang membutuhkan waktu cukup lama untuk memperbarui perubahan-perubahan kanker.
Pancaran sinar matahari ,lebih-lebih  pantulan sinar ultraviolet,memiliki pengaruh yang sangat efektif dalam menciptakan kanker kulit.Namun,sinar yang berpotensi besar menimbulkan kanker kulit itu, hanya akan menimpa organ –oragan tubuh luar.Dengan berulang kalinya orang berwudhu, maka kulit luar bisa terjamin selalu basah.Karenanya, sel-sel  lapisan dalam kulit bisa terlindungi dari sengatan sinar yang membahayakan.
Dari pantauan data statistik  diketahui bahwa kanker kulit dengan berbagai macam variasinya,lebih sering menimpa kaum pria dalam pergumulan masyarakat Barat dan Amerika Serikat serta Australia.Pasalnya,mereka bukan negara muslim (atau mayoritas  penduduknya muslim ) yang penduduknya sering berwudhu.Juga karena factor suhu panas yang sangat menyengat di wilayah negara – negara tersebut.
Fakta ini mempertegas sisi positif pengaruh wudhu,yang seperti senjata penjaga bagi seorang muslim dari kejamnya  penyakit-penyakit terlaknat itu.Salah seorang pakar kedokteran dalam wacana pengobatan preventif di Universitas Kairo,Dr. Abdul Wahid , berkata,
“Kulit bisa memberi fungsi yang amat signifikan bagi tubuh manusia,yakni berfungsi sebagai jalan pengeluaran keringat yang mengandung unsur-unsur lemak dan kadar garam.Jika terjadi penguapan dalam tubuh, maka menyisakan kadar garam  dan akan terjadi akresi atas kulit serta pori-pori kelenjar keringat menjadi tertutup karena tersendatnya pengeluaran keringat  yang tidak normal.Sementara itu,adanya kotoran-kotoran di atas kulit akan menambah tumbuh suburnya penyakit-penyakit kulit.Dari uraian diatasmmenunjukkan urgensitasnya wudhu  dengan membasuh muka,membasuh kedua tangan, berkumur(membersihkan mulut) serta organ – organ tubuh luar yang lain,guna menghindari dari kotoran – kotorna dan debu.”(Ilmu ash-Shahih)
Berdasarkan penemuan ilmu medis mutakhir,wudhu memiliki dampak yang sangat baik dalam menjaga sakit gigi dan gusi.Menggosok gigi dan berkumur dengan air adalah hal yang amat penting ,bahkan acapkali para dokter member resep seperti itu.Hal ini berfaedah untuk menjauhkan dir dari penyakit –penyakit yang mewabah melalui alat pernapasan,seperti radang selaput dan juga penyakit- penyakit saluran pernapasan.Uraian diatas,hanyalah beberapa poin wudhu dalasm perspektif pengetahuan modern.

Download

Kamis, 27 Juni 2013

Manfa’at Berwudhu sebelum Tidur


Manfa’at Berwudhu sebelum Tidur

    Memang ini kedengarannya sepele.Tapi jangan anggap enteng soal ini, pasalnya nabi senantiasa wudhu sebelu tidur.berwudhu,disamping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan .peneliti dari Universitas Alexsandria ,dr musthafa syahatah ,yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu.Dengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan ,kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu,kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita. Lalu ,bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur ? Nah,para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan ,sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka.Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci. Jika seseorang berada dalam keadaan suci,berarti ai dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu') maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap 'Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci'". (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
    Hal ini juga ditulis dalam kitab tanqih al-Qand al-Hatsis karangan syekh muhamad bin umar an-nawawi al-mantany. Dari umar bin harits bahwa nabi bersabda :”barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu ,maka apabila mati disaat tidur maka matinya dalam keadaan syahid disisi allah.Maksudnya orang yang berwudhu sebelum tidur akan memperoleh posisi yang tinggi disisi Allah.Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa berwudhu sebelu tidur merupakan anjuran nabi yang harus dikerjakan bila seseorang ingin memperoleh kemuliaan disisi Allah.Manfaat Wudhu Sebelum TidurPertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan do’a perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam SunnahJauh-jauh hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap.Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda,"Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla." (HR. Ahmad dan Al-Hakim).Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini.Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara' bin Azib radliyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya;"Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat." (HR. Bukahri dan Muslim).Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut.Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma berkata,"Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut."



Keutama'an Shalat Dhuha

Keutamaan Shalat Dhuha


Keutamaan shalat dhuha memang perlu kita semua ketahui, agar kita lebih mantab dalam melaksanakannya. Waktu terus berlalu, tak terasa jam telah menunjukkan pukul 10.00. Ada waktu jeda cukup lama untuk rehat. Minimal ketika kita sudah berusaha melakukan mekanisme coping, tetap saja rehat menjadi kebutuhan diri yang tak terelakkan untuk mendukungnya. Sang pencipta mengetahui hal ini. Maka Dia memberi kita sarana untuk merecharge semangat: dengan melakukan shalat dhuha, karena terdapat keutamaan shalat dhuha.

Jika memang kelonggaran terdapat di awal dan kawatir tidak ada waktu terluang setelahnya, rehat bisa dilakukan di awal kegiatan. Hanya saja idealnya kita memiliki jadwal khusus untuk rehat itu, yakni di waktu utama pengerjaannya. Nah hal ini sangat berkaitan nantinya dengan keutamaan shalat dhuha.

Namun ketika amanah, tanggugjawab dan kesibukan menjadi rutinitas harian, tidak mengapa kita mengambil jeda semampu kita. Istirahat ketika pergantian mata kuliah, atau jeda di kantor, manfaatkan! Akhirat menanti. Di bawah ini merupakan dalil yang berkaitan dengan keutamaan shalat dhuha.

Dalil keutamaan shalat dhuha

Abu Dzar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar makruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka yang dapat mencukupi hal itu adalah dua rakaat yang dilakukannya dari shalat dhuha."

Satu lagi dalil tentang keutamaan shalat dhuha:
Abu Hurairah ra berkata, "Kekasihku, Muhammad SAW berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hal: berpuasa tiga hari pada setiap bulan (Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13, 14, 15), dua rakaat shalat dhuha, dan agar aku melakukan shalat witir dulu sebelum tidur." (HR Bukhari Muslim)

Keutamaan shalat Dhuha dari segi waktu

Waktu shalat dhuha terhitung panjang, mulai dari sesudah waktu haram hingga sesudah waktu haram. Maksudnya ialah waktu haram yang pertama adalah terbitnya matahari, sedangkan waktu haram yan kedua ialah saat matahari tepat di tengah hari, dan garis peredarannya. Kenapa diharamkan? Agar tidak seperti menyembah matahari. Kita diajarkan menjadi orang yang berkepribadian, tidak asal mengikuti. Cukup Rasulullah sebagai panutan. Tak terkecuali dianut mengenai waktu keutamaan shalat dhuha.

Sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, ia berhak memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang meloakukannya." (HR Muslim). Begitu dahsyatnya keutamaan shalat dhuha.

Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada satu orang kerenamu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah." (HR Muslim). Ini merupakan hadits keutamaan shalat dhuha.

Di masa Rasul, unta merah begitu prestisius. Pada masa sekarang bisa disamakan seperti mobil mewah. Untuk mendapat pahala sedemikian dahsyat dari keutamaan shalat dhuha, minimal kepribadian kita harus islami terlebih dahulu. Mari mengintrospeksi: sampai di sini amalan mana yang belum kita resapi. Bukti ilmiah keutamaan shalat dhuha dan dalil pendukung juga sudah.Insyaallah jika ikhlas kita kedepannya akan beroleh manfaat dari keutamaan shalat dhuha.

Tentu ketika waktu yang disediakan longgar, ada waktu utamanya. Waktu itu, dalam redaksional hadits, sering digambarkan sebagai anak unta bangkit dari tempat diamnya karena mulai kepanasan atau kehausan. Saat terik matahari mulai menyengat, pasir mulai panas, sehingga panasnya dirasakan oleh kaki-kaki anak unta. Ini menunjukkan waktu utama shalat dhuha akan diakhirkan. Jika merunut kondisi di Indonesia berarti sekitar pukul 10-11, atau lebih dari itu asal berhati-hati terhadap waktu haram yang mulai muncul.

Zain bin Arqam ra melihat orang-orang shalat dhuha, maka ia berkata: Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat dhuha di saat ini lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah bersabda, "Shalat dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya." (HR Muslim). Ini dalil pendukung lagi terhadap keutamaan shalat dhuha.

Minggu, 23 Desember 2012



Konfigurasi InterVLAN dengan Packet Tracer v5.3

RoadToCCNA – Bismillahirrahmaanirrahim, setelah kita memahami bahasan sebelumnya mengenai konsep VLAN dan VTP ada baiknya kita mencoba melakukan konfigurasi interVLAN, dimana dalam inter VLAN ini kita akan mencoba menerapkan VLAN dalam VLAN. Jadi dua kali optimasi kawan



Konfigurasi InterVLAN

Dalam lab kali ini, kita akan mencoba mensimulasikan penerapan teknik subnetting dalam skala kecil terdiri dari 2 gedung, dimana dibutuhkan 5 departemen, dan 3 bagian manajemen, dengan jumlah host masing-masing maximal 30 host/departemen. Dengan alokasi IP Address private adalah 192.168.10.0/24. Oleh karena itu, desain subnetting yang paling tepat adalah 192.168.10.0/27, berikut adalah penjelasannya:
Jumlah Host Max yang Dibutuhkan: 2^y – 2 >= 30 Host, maka y = 5 (bit 0 pada oktet terakhir)
Jumlah Subnet yang Dibutuhkan 5 departemen + 3 Manajemen = 8 Subnet, 2^x >= 8 Subnet, dimana x + y = 8, maka x = 8 – 5 = 3 bit 1 tambahan. Sehingga subnetmasknya menjadi /27 atau 255.255.255.224
Blok Subnet yang Terbentuk: 256 – 224 = 32, maka blok yang terbentuk adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
Alokasi host valid tiap subnet:


Subnet/VLAN Subnet /27 IP Gateway
Broadcast
VLAN 2 (Dept. Keuangan) 192.168.10.0 192.168.10.1 192.168.10.31
VLAN 3 (Dept. HRD) 192.168.10.32 192.168.10.33 192.168.10.63
VLAN 4 (Dept. Logistik) 192.168.10.64 192.168.10.65 192.168.10.95
VLAN 5 (Dept. Developer) 192.168.10.96 192.168.10.97 192.168.10.127
VLAN 6 (Dept. Produksi) 192.168.10.128 192.168.10.129 192.168.10.159
VLAN 7 (Manajemen 1) 192.168.10.160 192.168.10.161 192.168.10.191
VLAN 8 (Manajemen 2) 192.168.10.192 192.168.10.193 192.168.10.223
VLAN 9 (Manajemen 3) 192.168.10.224 192.168.10.225 192.168.10.255


*Jika masih belum paham perhitungan subnettingnya, boleh ko dipahami lagi di Konsep Subnetting.

Oleh karena itu, dibutuhkan setidaknya sebagai berikut:
3 Switch bertindak sebagai mode Server
8 Switch bertindak sebagai mode client
1 Router bertindak sebagai konsentrator internetwork

Yuk, kita langsung mulai mengkonfigurasikannya

Konfigurasi Switch 0 >> Server 1

Switch>ena

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#host Switch_Pusat0

Switch_Pusat0(config)#vtp mode server

Device mode already VTP SERVER.

Switch_Pusat0(config)#vtp domain Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_Pusat0(config)#vtp password Emulanetwork

Setting device VLAN database password to Emulanetwork

Switch_Pusat0(config)#vlan 2

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Dept_Keuangan

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#vlan 3

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Dept_HRD

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#vlan 4

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Dept_Logistik

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#vlan 5

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Dept_Developer

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#vlan 6

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Dept_Produksi

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#vlan 7

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Manajemen1

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#vlan 8

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Manajemen2

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#vlan 9

Switch_Pusat0(config-vlan)#name Manajemen3

Switch_Pusat0(config-vlan)#ex

Switch_Pusat0(config)#int range f0/1-5

Switch_Pusat0(config-if-range)#switchport mode trunk

Switch_Pusat0(config-if-range)#sw tr native vlan 1

Switch_Pusat0(config-if-range)#end

Switch_Pusat0#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Switch_Pusat0#wr mem

Building configuration…

[OK]

Switch_Pusat0#sh vtp status

VTP Version : 2

Configuration Revision : 12

Maximum VLANs supported locally : 255

Number of existing VLANs : 13

VTP Operating Mode : Server

VTP Domain Name : Emulanetwork

VTP Pruning Mode : Disabled

VTP V2 Mode : Disabled

VTP Traps Generation : Disabled

MD5 digest : 0x2E 0×19 0x0D 0xB6 0xBB 0xF8 0×00 0×59

Configuration last modified by 0.0.0.0 at 3-1-93 00:04:13

Local updater ID is 0.0.0.0 (no valid interface found)

Switch_Pusat0#



Konfigurasi Switch 1 >> Server 2

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch_pusat(config)#host Switch_Pusat1

Switch_Pusat1(config)#vtp mo se

Device mode already VTP SERVER.

Switch_Pusat1(config)#vtp do Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_Pusat1(config)#vtp pass Emulanetwork

Password already set to Emulanetwork

Switch_Pusat1(config)#int ra f0/1-5

Switch_Pusat1(config-if-range)#sw mo tr

Switch_Pusat1(config-if-range)#sw tr na vlan 1

Switch_Pusat1(config-if-range)#end

Switch_Pusat1# wr mem

Building configuration…

[OK]

Konfigurasi Switch 2 >> Server 3

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#host Switch_Pusat2

Switch_Pusat2(config)#vtp mo se

Device mode already VTP SERVER.

Switch_Pusat2(config)#vtp do Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_Pusat2(config)#vtp pass Emulanetwork

Setting device VLAN database password to Emulanetwork

Switch_Pusat2(config)#int ra f0/1-5

Switch_Pusat2(config-if-range)#sw mo tr

Switch_Pusat2(config-if-range)#sw tr na vlan 1

Switch_Pusat2(config-if-range)#end

Switch_Pusat2#wr mem

Building configuration…

[OK]



Konfigurasi Switch 3 >> Client VLAN 2

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#host Switch_vlan2

Switch_vlan2(config)#vtp mode client

Setting device to VTP CLIENT mode.

Switch_vlan2(config)#vtp domain Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_vlan2(config)#vtp pass Emulanetwork

Setting device VLAN database password to Emulanetwork

Switch_vlan2(config)#int f0/1

Switch_vlan2(config-if)#sw mo tr

Switch_vlan2(config-if)#sw tr na vlan 1

Switch_vlan2(config-if)#ex

Switch_vlan2(config)#int ra f0/2-24

Switch_vlan2(config-if-range)#sw mode access

Switch_vlan2(config-if-range)#sw acc vlan 2

Switch_vlan2(config-if-range)#end

Switch_vlan2#wr mem

Building configuration…

[OK]



Konfigurasi Switch 4 >> Client VLAN 3

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#host Switch_vlan3

Switch_vlan3(config)#vtp mo cl

Setting device to VTP CLIENT mode.

Switch_vlan3(config)#vtp do Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_vlan3(config)#vtp pass Emulanetwork

Setting device VLAN database password to Emulanetwork

Switch_vlan3(config)#int f0/1

Switch_vlan3(config-if)#sw mo tr

Switch_vlan3(config-if)#sw tr na vlan 1

Switch_vlan3(config-if)#ex

Switch_vlan3(config)#int ra f0/2-24

Switch_vlan3(config-if-range)#sw mo acc

Switch_vlan3(config-if-range)#sw acc vlan 3

Switch_vlan3(config-if-range)#end

Switch_vlan3#wr mem

Building configuration…

[OK]

Switch_vlan3#



Konfigurasi Switch 5 >> Client VLAN 4

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#host Switch_vlan4

Switch_vlan4(config)#vtp mo cl

Setting device to VTP CLIENT mode.

Switch_vlan4(config)#vtp do Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_vlan4(config)#vtp pass Emulanetwork

Setting device VLAN database password to Emulanetwork

Switch_vlan4(config)#int f0/1

Switch_vlan4(config-if)#sw mo tr

Switch_vlan4(config-if)#sw tr na vlan 1

Switch_vlan4(config-if)#ex

Switch_vlan4(config)#int ra f0/2-24

Switch_vlan4(config-if-range)#sw mo acc

Switch_vlan4(config-if-range)#sw acc vlan 4

Switch_vlan4(config-if-range)#end

Switch_vlan4#wr mem

Building configuration…

[OK]



Konfigurasi Switch 6 >> Client VLAN 5

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#host Switch_vlan5

Switch_vlan5(config)#vtp mo cl

Setting device to VTP CLIENT mode.

Switch_vlan5(config)#vtp do Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_vlan5(config)#vtp pass Emulanetwork

Setting device VLAN database password to Emulanetwork

Switch_vlan5(config)#int f0/1

Switch_vlan5(config-if)#sw mo tr

Switch_vlan5(config-if)#sw tr na vlan 1

Switch_vlan5(config-if)#ex

Switch_vlan5(config)#int ra f0/2-24

Switch_vlan5(config-if-range)#sw mo acc

Switch_vlan5(config-if-range)#sw acc vlan 5

Switch_vlan5(config-if-range)#end

Switch_vlan5#wr mem

Building configuration…

[OK]

Switch_vlan5#



Konfigurasi Switch 7 >> Client VLAN 6

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#host Switch_vlan6

Switch_vlan6(config)#vtp mo cl

Setting device to VTP CLIENT mode.

Switch_vlan6(config)#vtp do Emulanetwork

Domain name already set to Emulanetwork.

Switch_vlan6(config)#vtp pass Emulanetwork

Setting device VLAN database password to Emulanetwork

Switch_vlan6(config)#int f0/1

Switch_vlan6(config-if)#sw mo tr

Switch_vlan6(config-if)#sw tr na vlan 1

Switch_vlan6(config-if)#ex

Switch_vlan6(config)#int ra f0/2-24

Switch_vlan6(config-if-range)#sw mo acc

Switch_vlan6(config-if-range)#sw acc vlan 6

Switch_vlan6(config-if-range)#end

Switch_vlan6#wr mem

Building configuration…

[OK]



Konfigurasi Switch 8 >> Client VLAN 7

Konfigurasi Switch 9 >> Client VLAN 8

Konfigurasi Switch 10 >> Client VLAN 9

{konfigurasi switch 8, 9, dan 10 tidak jauh berbeda dengan konfigurasi switch 3-6}



Konfigurasi Router 0

Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#host Router_Pusat

Router_Pusat(config)#int f0/0

Router_Pusat(config-if)#no shut

Router_Pusat(config-if)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.2

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 2

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.3

Router_Pusat(config-subif)#

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 3

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.33 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.4

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 4

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.65 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.5

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 5

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.97 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.6

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 6

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.129 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.7

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 7

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.161 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.8

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 8

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.193 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#int f0/0.9

Router_Pusat(config-subif)#enc dot 9

Router_Pusat(config-subif)#ip add 192.168.10.225 255.255.255.224

Router_Pusat(config-subif)#ex

Router_Pusat(config)#end

Router_Pusat#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router_Pusat#wr mem

Building configuration…

[OK]

Router_Pusat#
http://emulanetwork.wordpress.com/2011/01/06/konfigurasi-intervlan/

Rabu, 08 Agustus 2012

Istighfar

Kita telah banyak sekali diberikan kenikmatan-kenikmatan oleh Allah SWT, dan kita telah dimanjakan oleh Allah SWT dengan berbagai anugerah yang telah kita terima selama ini.
Sadarkah kita selama ini ?
Bahkan di saat-saat kita sedang mengalami goncangan jiwa maupun penderitaan karena sakit, kita telah lupa akan sebuah obat penawar yg sangat mujarab.
Apakah itu sebuah kalimat yang bisa membuat kita semakin dekat kepada-NYA?
Memohon pertolongan lewat ampunan-ampunan bermunajat kepada Allah SWT karena banyaknya gumpalan-gumpalan dosa yang telah sekian lama mengendap dalam diri kita..
Itulah kalimat ISTIGHFAR, kalimat yang mengandung kekuatan penawar yang sangat mujarab untuk membersihkan rohani kita dari gumpalan-gumpalan dosa.
Bahkan beberapa ulama salaf menambahkan bahwa dengan berinstighfar, selain dapat menghapus dosa-dosa, juga dapat menutupi aib-aib, memperlancar rizki (baik rizki ruhani maupun ragawi), mengalirkan keselamatan pada diri dan harta, mempermudah dalam mencapai cita-cita, menyuburkan berkah pada harta, dan mendekatkan diri pada-Nya.
Dari sebuah hadis yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad Abu Dawud an-Nasa’i Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas ia berkata Rasulullah bersabda “Barangsiapa memperbanyak istighfar niscaya Allah menjadikan untuk tiap kesedihannya jalan keluar dan untuk tiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka-sangka.”
Dalam hadis tersebut Nabi yg jujur dan terpercaya yg berbicara berdasarkan wahyu mengabarkan tentang tiga hasil yg dapat dipetik oleh orang yg memperbanyak istighfar. Salah satunya yaitu bahwa Allah Yang Maha Memberi rezeki yg Memiliki kekuatan akan memberikan rezeki dari arah yg tidak disangka-sangka dan tidak diharapkan serta tidak pernah terdetik dalam hatinya. Karena itu kepada orang yg mengharapkan rezeki hendaklah ia bersegera utk memperbanyak istighfar baik dgn ucapan maupun perbuatan. Dan hendaknya tiap muslim waspada sekali lagi hendaknya waspada dari melakukan istighfar hanya sebatas dgn lisan tanpa perbuatan. Sebab itu adl pekerjaan para pendusta
Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasanya ia berkata :”Ada seorang laki-laki mengadu kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Yang lain lagi berkata kepadanya, ‘Do’akanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!, maka beliau mengatakan kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Dan yang lain lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan (pula) kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!”.
Dan kami menganjurkan demikian kepada orang yang mengalami hal yang sama. Dalam riwayat lain disebutkan :”Maka Ar-Rabi’ bin Shabih berkata kepadanya, ‘Banyak orang yang mengadukan macam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk ber-istighfar. Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, ‘Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh.

“Artinya : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai”. [Nuh : 10-12] .
Subhanallah. Betapa agung, besar dan banyak manfaat dari istighfar ! Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang pandai ber-istighfar. Dan karuniakanlah kepada kami buahnya, di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Amin, wahai Yang Maha hidup dan terus menerus mengurus mahluk-Nya.
Ayat Lain Adalah Firman Allah Yang Menceritakan Tentang Seruan Hud Alaihis Shalatu Was Sallam Kepada Kaumnya Agar Ber-istighfar.

“Artinya : Dan (Hud berkata), Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa”. [Hud : 52]
Lafaz / Bacaan Istighfar
Ada beberapa lafaz istighfar yang terdapat dalam hadis-hadis sahih dan disabdakan secara langsung oleh Nabi. Seorang Muslim hendaknya membaca lafaz-lafaz itu sebanyak-banyaknya dengan niat mengikuti Sunnah Nabi.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “Inilah kekhususan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan. Beliaulah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat.”
Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristigfar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Barang siapa beristighfar kepada Allah seusai menjalankan salat sebanyak tiga kali, kemudian ia mengatakan: “Astaghfirul Lah- al-’adzîm al-ladzî lâ ilâha illâ huwa al-hayya- l-qayyûm wa atûbu ilaih”, maka dosanya akan diampuni, walau dosa itu adalah lari dari peperangan. (HR. Abu Ya’la dan Ibn Sunni)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Barang siapa ketika menaiki ranjang hendak tidur, mengucapkan:

“Astaghfirul Lah- al-’adzîm al-ladzî lâ ilâha illâ huwa al-hayya- l-qayyûm wa atûbu ilaih” sebanyak tiga kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa deburan ombak, walau sebanyak daun pepohonan, walau sebanyak hitungannya pasir bumi, dan walau sebanyak hitungan hari-hari dunia. (HR. Ahmad dan Turmudzi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,

‘Robbigfirliy wa tub ‘alayya, innaka antat tawwabur rohim’
[Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang] sebanyak 100 kali. (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556)
Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Penghulu istighfar adalah apabila engkau mengucapkan,

“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.
[Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau].” (HR. Bukhari no. 6306)
Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas,
“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga.”
Hadits sayyidul istigfar ini meliputi makna taubat dan terdapat pula hak-hak keimanan. Di dalam hadits ini juga terkandung kemurnian ibadah dan kesempurnaan ketundukan serta perasaan sangat butuh kepada Allah. Sehingga bacaan dzikir ini melebihi bacaan istigfar lainnya karena keutamaan yang dimilikinya. –Semoga kita termasuk orang yang selalu merutinkannya di setiap pagi dan sore-
Jadi lihatlah kehidupan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang setiap waktunya selalu diisi dengan istighfar bahkan sampai akhir hayat hidupnya pun beliau tidak lepas dari amalan tersebut. Sebagaimana beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengakhiri amalan-amalan sholihnya seperti shalat, haji, shalat malam dengan istigfar, beliau juga mengakhiri hidupnya dengan istigfar.
Bacaan Istighfar lainnya :

“Astaghfirullah”
(saya memohon ampun kepada Allah)
Saudaraku… Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja yang sudah dijamin dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni, bagaimana lagi dengan kita yang tidak dijamin seperti itu[?] Sungguh, kita sebenarnya yang lebih pantas untuk bertaubat dan beristighfar setiap saat karena dosa kita yang begitu banyak dan tidak pernah bosan-bosannya kita lakukan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR. Muslim no. 6737)
Semoga Allah mengaruniakan kita untuk selalu mengikuti jejak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan kepada kita akhir hidup yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan do’a.

Selasa, 07 Agustus 2012

Bekerja adalah ibadah

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari susah dan sedih, lemah dan malas, takut dan kikir, serta tertekan hutang dan penindasan orang lain
Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan suatu tugas yang mulia, yang akan membawa diri seseorang pada posisi terhormat, bernilai, baik di mata Allah SWT maupun di mata kaumnya. Oleh sebab itulah, Islam menegaskan bahwa bekerja merupakan sehuah kewajiban yang setingkat dengan Ibadah. Orang yang bekerja akan mendapat pahala sebagaimana orang beribadah. Lantaran manusia yang mau bekerja dan berusaha keras untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya, akan dengan sendirinya hidup tentram dan damai dalam masyarakat . Sedangkan dalam pandangan Allah SWT, seorang pekerja keras (di jalan yang diridhai Allah tentu lebih utama ketimbang orang yang hanya melakukan ibadah (berdo’a saja misalnya), tanpa mau bekerja dan berusaha, sehingga hidupnya melarat penuh kemiskinan.
Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah SAW amat prihatin terhadap para pemalas. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Abu Dawud dikisahkan, bahwa pada suatu hari beliau menjumpai seorang sahabat sedang duduk bersimpuh di dalam masjid, ketika semua orang sedang giat bekerja. Maka Beliaupun bertanya: ”Mengapa engkau berada dalam masjid di luar waktu shalat, wahai Abu Umamah?” Abu Umamah menjawab: ”Saya bersedih lantaran banyak hutang, wahai Rasulullah”. Lantas beliau bersabda: ”Mari Aku tunjukkan kepadamu beberapa kalimat, dan jika engkau membacanya, Allah akan menghapus kesedihanmu dan menjadikan hutangmu terbayar. Bacalah pada waktu pagi dan sore.”
Do’a tersebut, yang artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari susah dan sedih, lemah dan malas, takut dan kikir, serta tertekan hutang dan penindasan orang lain”. (HR. Bukhari)
Selang beberapa waktu, ketika Rasulullah bertemu kembali dengan Abu Umamah, ternyata ia sudah menjadi orang yang periang dan tidak nampak lagi bersedih hati, sementara hutangnyapun sudah dilunasinya.
Lunasnya hutang Abu Umamah itu, secara logika tentunya berkat kerja keras yang dilakukan oleh Abu Umamah itu sendiri, lantaran rasa malas, lemah, jengkel dan sedih yang selama ini melingkupi dirinya telah terusir digantikan oleh semangat dan daya juang yang keras untuk bekerja dan berusaha dalam rangka melunasi seluruh hutang-hutangnya. Jadi mustahil harta atau uang pembayar hutang itu datang dengan sendirinya, jika yang bersangkutan tetap berpangkutangan.
Dalam Firman Allah SWT, yang artinya: “Dialah Dzat yang telah menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunva dan makanlah sebagian rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Q.S AI-MuIk (67):15)
“Dan Kami jadikan padanva kebun-kebun korma dan anggur, dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supava mereka dapat makan dari buahnva, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (Q.S Yaasin(36): 34-35)
”Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramnal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik”. (Q.S Al-Kahfi(18): 30)
”Maka apabila telah dilaksanakan shalat, bertebaranlah kam di muka bum; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (Q.S. Al-Jumu’ah (62): 10)
”Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi ini”. (Q.S Nuh:(71):19-20)
Menyimak beberapa ayat di atas, maka kini menjadi jelas, bahwa setiap Muslim sesungguhnya dituntut untuk bekerja keras, dan disarankan untuk menjelajahi bumi Allah yang maha luas ini, dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, mencari rejeki, menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan agar dapat rnencapai kemuliaan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Adapun mengenai keutamaan bekerja dan keutamaan orang yang giat bekerja keras dijelaskan juga dalam beberapa hadits, yakni sebagai berikut:
”Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”. (HR. Ibnu Asakir dari Anas)
”Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas)
”Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud as, selalu
makan dan hasil usahanya”. (HR. Bukhari)
”Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)
”Apabila kamu selesai shalat fajar (shubuh), maka janganlah kamu tidur meninggalkan rejekimu”. (HR. Thabrani)
”Berpagi-pagilah dalam mencari rejeki dan kebutuhan, karena pagi hari itu penuh dengan berkah dan keherhasilan.” (HR. Thabrani dan Barra’)
“Sesungguhnya Allah Ta‘ala suka melihat hamba-Nya bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal”. (HR. Dailami)
“Sesungguhnya seseorang di antara kamu yang berpagi-pagi dalam mencari rejeki, memikul kayu kemudian bersedekah sebagian darinya dan mencukupkan diri dari (meminta-minta) kepada orang lain, adalah lebih baik ketimbang meminta-minta kepada seseorang, yang mungkin diberi atau ditolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Sebaik-baik nafkah adalah nafkah pekerja yang halal.” (HR. Ahmad)
“Sesungguhnya Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang Mukmin dan berusaha”. (HR. Thabrani dan Baihaqi dari lbnu ‘Umar)
”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)
Ada satu hadits yang sangat menarik, yang meriwayatkan bahwa, pada suatu ketika Rasulullah SAW mengangkat dan mencium tangan seorang lelaki yang sedang bekerja keras. Lantas beliau bersabda: “Bekerja keras dalam usaha mencari nafkah yang halal adalah wajib bagi setiap musalim dan muslimah”.
Semua hadist yang disebutkan di atas bermakna memotivasi, memberi dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin untuk giat bekerja dalam memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, agar tidak menjadi hina lantaran membebani orang lain dengan menjadi parasit.
Sesungguhnya sebaik-baik makanan dan seseorang, adalah makanan dari hasil keringatnya sendiri lantaran penuh dengan berkah Allah SWT, yang akan menumbuhkan kehormatan diri serta menjauhkannya dari kehinaan hidup.
Lain lagi dengan satu riwayat yang menyatakan bahwa pada suatu ketika Ali bin Abi Thalib ra, diminta oleh seseorang untuk mendoakannya agar banyak rejeki. Namun Ali ra menolak dan malah berkata: “Saya tidak akan mendo’akanmu. Tapi carilah rejeki sebagimana telah diperintahkan Allah Azza Wa Jalla kepadamu”.
Para Nabi Allah SWT adalah Pekerja Keras
Para Nabi yang merupakan manusia-manusia terbaik pilihan Allah SWT, termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang selalu bckerja keras, baik dalam mencari nafkah untuk diri sendiri dan keluarganya, maupun untuk dijadikan teladan dan panutan bagi kaumnya.
Nabi Daud as adalah salah satu pengrajin daun kurma yang getol bekerja. Dan menurut sebuah riwayat dari Hasyam bin ‘Urwah dari ayahnya, ketika Nabi Daud as berkhutbah, tanpa rasa sungkan beliau menyatakan dirinya sebagai pengrajin daun kurma untuk dibuat keranjang atau lainnya. Bahkan kemudian beliau memberi saran kepada seseorang yang kebetulan sedang menganggur, untuk membantunya menjualkan hasil pekerjaan tangannya itu.
Nabi Idris as adalah penjahit, yang selalu menyedekahkan kelebihan dari hasil usahanya setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang sangat sederhana.
Nabi Zakaria as adalah tukang kayu. Sementara Nabi Musa as adalah seorang pengembala. Sedang Nabi Muhammad SAW pedagang, bahkan pekerjaan berdagang itu dilakukannya setelah ia bekerja sebagai penggembala domba milik orang-orang Makkah.
Sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali dia adalah pengembala domba”. Para sahabat pun bertanya: “Bagaimana dengan engkau, wahai RasululIah?”. Beliau menjawab: “Ya, akupun pernah mengembala domba milik orang Makkah dengan upah beberapa Qirat”. (HR. Bukhari)
Dalam sabdanya yang lain: “Adam adalah seorang petani, Nuh adalah seorang tukang kayu. Daud adalah pembuat baju besi. Idris adalah seorang penjahit. Dan Musa adalah pengembala”. (HR Hakim)
Bekerja Adalah Sabilillah
Dalam suatu riwayat dinyatakan bahwa; pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW sedang berjalan bersama dengan para sahahat, tiba-tiha mereka menyaksikan seorang pemuda yang nampak gagah perkasa sedang bekerja keras membelah kayu bakar. Dan para sahahat pun berkomentar: “Celakalah pemuda itu. Mengapa keperkasaannya itu tidak digunakan untuk Sabilillah (jalan Allah)?” Lantas, Rasulullah SAW bersabda “Janganlah kalian berkata demikian. Sesungguhnya bila ia bekerja untuk menghindarkan diri dari meminta-minta (mengemis), maka ia berarti dalam Sabilillah. Dan jika ia bekerja untuk mencari nafkah serta mencukupi kedua orang tuanya atau keluarganya yang lemah, maka iapun dalam Sabilillah. Namun jika ia bekerja hanya untuk bermnegah-megahan serta hanya untuk memperkaya dirinya, maka ia dalam Sabilisy syaithan (jalan setan)”.
Dengan menyimak riwayat hadist tersebut di atas, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa baik atau buruknya serta halal atau haramnya suatu pekerjaan, ternyata ditentukan dari niatnya. Jika kita bekerja dengan maksud untuk menghindarkan diri dari pengangguran misalnya, maka pekerjaan itu baik dan halal. Namun jika tujuan kita bekerja hanya untuk mencari harta serta memperkaya diri sendiri, maka pekerjaan yang kita lakukan itu merupakan pekerjaan hina dan haram, sehingga wajib dijauhi.
Sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah cinta kepada hamba-Nya yang mempunyai hutang usaha, dan siapa saja yang bersusah payah serta bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, lantaran mereka seperti Fi Sabilillah (pejuang dijalan Allah) ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad).
Sumber :
- Al ’Amal Fil Islam karya Izzuddin Khatib At Tamimi (terj.) Bisnis Islam, alih bahasa H. Azwier Butun,
- Penerbit PT Fikahati Aneska Jakarta